JAPHTN-HAN
by Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
openjournathemelogo
Quick jump to page content
  • Main Navigation
  • Main Content
  • Sidebar

JAPHTN-HAN
  • Home
  • Current
  • Archives
  • About
  • Announcements
  • Contact
  • Register
  • Login
  • Home
  • Current
  • Archives
  • About
  • Announcements
  • Contact
  1. Home
  2. Archives
  3. Vol. 2 No. 1 (2023): JAPHTN-HAN, January 2023
  4. Articles

Issue

Vol. 2 No. 1 (2023): JAPHTN-HAN, January 2023

Issue Published : January 31, 2023
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perselisihan Hasil Sengketa Pilkada Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XX/2022

https://doi.org/10.55292/japhtnhan.v2i1.59
Baharuddin Riqiey
Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Corresponding Author(s) : Baharuddin Riqiey

baharuddinriqiey@gmail.com

JAPHTN-HAN, Vol. 2 No. 1 (2023): JAPHTN-HAN, January 2023
Article Published : January 31, 2023

Share
WA Share on Facebook Share on Twitter Pinterest Email Telegram
  • Abstract
  • Cite
  • References
  • Authors Details

Abstract

Pembedaan antara rezim Pemilu dan Pilkada bermula dari Putusan Mahkamah Konstitusi No. 97/PUU-XI/2013, yang mana menyebabkan MK tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara perselisihan tentang hasil tentang Pilkada. Akan tetapi selama belum terbentuknya Badan Peradilan Khusus maka MK tetap berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut. Dengan demikian persoalannya adalah apakah Mahkamah Konstitusi pasca Putusan MK No. 85/PUU-XX/2022 Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hasil tentang Pilkada, serta apakah perlu diatur secara terpisah mengenai kewenangan tersebut dalam UUD 1945, dan bagaimana makna Pemilu pasca Putusan MK No. 85/PUU-XX.2022. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode normative, serta bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XX/2022 pembedaan kedua rezim itu tidak lagi ada, sehingga Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut secara permanent.

Keywords

Kewenangan MK Rezim Pemilu dan Pilkada Badan Peradilan Khusus

Full Article

Generated from XML file
Baharuddin Riqiey. (2023). Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perselisihan Hasil Sengketa Pilkada Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XX/2022. JAPHTN-HAN, 2(1), 109–124. https://doi.org/10.55292/japhtnhan.v2i1.59
  • ACM
  • ACS
  • APA
  • ABNT
  • Chicago
  • Harvard
  • IEEE
  • MLA
  • Turabian
  • Vancouver
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX
References
  1. Akbar, Muhammad Aksan. “Politik Hukum Pemberhentian (Pemakzulan) Presiden dan/atau Wakil Presiden di Indonesia dalam Prespektif Negara Hukum dan Demokrasi.” SASI 26, no. 3 (2020). https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.276.
  2. Ali, Mohammad Mahrus. “Konstitusionalitas dan Legalitas Norma dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945.” Jurnal Konstitusi 12, no. 1 (2016): 172. https://doi.org/10.31078/jk12110.
  3. Asshiddiqie, Jimly. Pengujian Formil Undang-Undang di Negara Hukum. Jakarta: Konpress bekerja sama dengan Jimly School …, 2020.
  4. Asshidiqie, Jimly. Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2005.
  5. Asshidiqie, Jimly. Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan. Jakarta: PT. Sumber Agung, 2006.
  6. Fachrurrozi, Muhammad. “Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pembubaran Partai Politik.” Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020.
  7. Fadjar, Abdul Mukhtie. Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2006.
  8. Huda, Ni`matul. “Pengujian Perppu oleh Mahkamah Konstitusi,” no. 4 (n.d.): 73–91.
  9. Huda, Ni`matul. Perkembangan Hukum Tata Negara Perdebatan & Gagasan Penyempurnaan. Yogyakarta: FH UII Press, 2014.
  10. Kurniawati, Ika, dan Lusy Liany. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Sebagai Negative Legislator Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945” ADIL: Jurnal Hukum 10, no. 1 (2019). https://doi.org/10.33476/ajl.v10i1.1068.
  11. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada, 2010.
  12. Palguna, I Dewa Gede. Mahkamah Konstitusi, Judicial Review, dan Welfare State. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2008.
  13. Pamungkas, Sigit. Perihal Pemilu. Yogyakarta: JIP FISIPOL UGM, 2009.
  14. Prayitno, Herman Bastiaji. “Pemakzulan Terhadap Presiden Dan Atau Wakil Presiden Ditinjau Dari Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 9, no. 2 (2019). https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v9i2.2288.
  15. Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.
  16. Supriyadi, Supriyadi, dan Aminuddin Kasim. “Desain Badan Peradilan Khusus Pemilihan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013.” Jurnal Konstitusi 17, no. 3 (2020). https://doi.org/10.31078/jk17310.
  17. Tulis, Riamona S. “Paradigma Pemilihan Umum dan Kepentingan Politik.” Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan 1, no. 2 (2021). https://doi.org/10.37304/jispar.v1i2.347.
  18. Zoelva, Hamdan. Impeachment Presiden Alasan Tindak Pidana Pemberhentian Presiden Menurut UUD 1945. Jakarta: Konstitusi Press, 2014.
Read More

References


Akbar, Muhammad Aksan. “Politik Hukum Pemberhentian (Pemakzulan) Presiden dan/atau Wakil Presiden di Indonesia dalam Prespektif Negara Hukum dan Demokrasi.” SASI 26, no. 3 (2020). https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.276.

Ali, Mohammad Mahrus. “Konstitusionalitas dan Legalitas Norma dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945.” Jurnal Konstitusi 12, no. 1 (2016): 172. https://doi.org/10.31078/jk12110.

Asshiddiqie, Jimly. Pengujian Formil Undang-Undang di Negara Hukum. Jakarta: Konpress bekerja sama dengan Jimly School …, 2020.

Asshidiqie, Jimly. Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2005.

Asshidiqie, Jimly. Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan. Jakarta: PT. Sumber Agung, 2006.

Fachrurrozi, Muhammad. “Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pembubaran Partai Politik.” Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020.

Fadjar, Abdul Mukhtie. Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2006.

Huda, Ni`matul. “Pengujian Perppu oleh Mahkamah Konstitusi,” no. 4 (n.d.): 73–91.

Huda, Ni`matul. Perkembangan Hukum Tata Negara Perdebatan & Gagasan Penyempurnaan. Yogyakarta: FH UII Press, 2014.

Kurniawati, Ika, dan Lusy Liany. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Sebagai Negative Legislator Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945” ADIL: Jurnal Hukum 10, no. 1 (2019). https://doi.org/10.33476/ajl.v10i1.1068.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada, 2010.

Palguna, I Dewa Gede. Mahkamah Konstitusi, Judicial Review, dan Welfare State. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI, 2008.

Pamungkas, Sigit. Perihal Pemilu. Yogyakarta: JIP FISIPOL UGM, 2009.

Prayitno, Herman Bastiaji. “Pemakzulan Terhadap Presiden Dan Atau Wakil Presiden Ditinjau Dari Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 9, no. 2 (2019). https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v9i2.2288.

Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

Supriyadi, Supriyadi, dan Aminuddin Kasim. “Desain Badan Peradilan Khusus Pemilihan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013.” Jurnal Konstitusi 17, no. 3 (2020). https://doi.org/10.31078/jk17310.

Tulis, Riamona S. “Paradigma Pemilihan Umum dan Kepentingan Politik.” Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan 1, no. 2 (2021). https://doi.org/10.37304/jispar.v1i2.347.

Zoelva, Hamdan. Impeachment Presiden Alasan Tindak Pidana Pemberhentian Presiden Menurut UUD 1945. Jakarta: Konstitusi Press, 2014.

Author biographies is not available.
Download this PDF file
PDF
Statistic
Read Counter : 1332 Download : 1109

Downloads

Download data is not yet available.

Table Of Contents

  • About the Journal
  • Focus and Scope
  • Editorial Team
  • Peer Reviewer
  • Peer Review Process
  • Publication Frequency
  • Publication Ethics
  • Plagiarism Policy
  • Journal Policy
  • Open Access Policy
  • Copyright Policy
  • Archiving Policy
  • Article Processing Charges
  • About the Journal
  • Focus and Scope
  • Editorial Team
  • Peer Reviewer
  • Peer Review Process
  • Publication Frequency
  • Publication Ethics
  • Plagiarism Policy
  • Journal Policy
  • Open Access Policy
  • Copyright Policy
  • Archiving Policy
  • Article Processing Charges

Flag Counter


Web Analytics   Statistik Pengunjung

Twitter    Facebook

 

REFERENCE TOOLS

PLAGIARISM TOOLS

 

PROFREADING TOOLS

MEMBER OF

 

Flag Counter


Web Analytics   Statistik Pengunjung

Keywords

 

 

© Copyright of Jurnal APHTN-HAN. Published by APHTN-HAN Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara.
  This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License  Creative Commons License
Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Themes by Openjournaltheme.com