This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Politik Dinasti Dalam Pemilihan Kepala Daerah: Persimpangan Antara Hak Asasi dan Demokrasi
Corresponding Author(s) : Farida Azzahra
JAPHTN-HAN,
Vol. 1 No. 1 (2022): JAPHTN-HAN, January 2022
Abstract
Jika ditinjau secara hukum, praktik politik kekerabatan atau lazim juga disebut sebagai politik dinasti bahwasanya merupakan praktik politik yang konstitusional di Indonesia. Sebelumnya, terdapat upaya untuk menghambat pertumbuhan politik dinasti melalui Pasal 7 huruf Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang mengatur mengenai persyaratan calon kepala daerah. Namun, pasca lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU-XIII/2015, perkembangan politik dinasti pada Pemilihan Kepala Daerah semakin massif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum Yuridis Normatif (Legal Research) dengan pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Dalam penelitian ini ditemukan praktik politik dinasti di Indonesia telah berlangsung sejak zama pra reformasi. Sebelumnya politik dinasti cenderung terjadi di pemerintahan pusat, namun kini praktik politik dinasti lazim ditemukan pada pemerintahan daerah. Masifnya praktik politik dinasti di daerah ini dikhawatirkan dapat menciderai prinsip demokrasi yang berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan dan praktik korupsi yang kemudian berdampak pada menurunnya tata kelola pemerintahan di daerah. Untuk itu, diperlukan upaya untuk menghambat praktik politik dinasti di Indonesia.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Asshiddiqie, Jimly. Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
- Azra, Azyumardi. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Jakarta, 2000.
- Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
- Mendoza, Ronald. Edsel Beja, Victor Soriano Venida, David Yap. “Inequality in democracy: An Empirical Analysis of Political Dynasties in the 15th Philippine Congress”. Philippine Political Science Journal 33, no. 2 (2012).
- Setyaningrum, Dyah. “Political Dynasties and the Moderating Role of Good Public Governance”. Jurnal Ilmu Ekonomi 8, no.2 (2019).
- Suharto, Didik Gunawan. “Pilkada, Politik Dinasti, dan Korupsi,” Prosiding Seminar Nasional Strategi Pembangunan Daerah Kepulauan Fisip Umrah, 2017.
- Susanti, Martien Herna. “Dinasti Politik dalam Pilkada di Indonesia.” Journal of Government and Civil Society 1, no. 2 (2017).
- Tapinongkol, Dipo. “Kandidasi Partai Politik dalam Pencalonan Anggota DPRD Di Kota Bitung Pada Pileg (Studi Kasus di Partai PDIP Kota Bitung),” Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan 1, no.1 (2018).
References
Asshiddiqie, Jimly. Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
Azra, Azyumardi. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Jakarta, 2000.
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Mendoza, Ronald. Edsel Beja, Victor Soriano Venida, David Yap. “Inequality in democracy: An Empirical Analysis of Political Dynasties in the 15th Philippine Congress”. Philippine Political Science Journal 33, no. 2 (2012).
Setyaningrum, Dyah. “Political Dynasties and the Moderating Role of Good Public Governance”. Jurnal Ilmu Ekonomi 8, no.2 (2019).
Suharto, Didik Gunawan. “Pilkada, Politik Dinasti, dan Korupsi,” Prosiding Seminar Nasional Strategi Pembangunan Daerah Kepulauan Fisip Umrah, 2017.
Susanti, Martien Herna. “Dinasti Politik dalam Pilkada di Indonesia.” Journal of Government and Civil Society 1, no. 2 (2017).
Tapinongkol, Dipo. “Kandidasi Partai Politik dalam Pencalonan Anggota DPRD Di Kota Bitung Pada Pileg (Studi Kasus di Partai PDIP Kota Bitung),” Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan 1, no.1 (2018).