
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Pemilihan Umum Serentak Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Ilmu Hukum Tata Negara Indonesia
Corresponding Author(s) : Galang Asmara
JAPHTN-HAN,
Vol. 1 No. 1 (2022): JAPHTN-HAN, January 2022
Abstract
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji makna Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Serentak berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan implikasinya terhadap perkembangan Hukum Tata Negara Indonesia. Metode pengkajian menggunakan metode pengkajian hukum normatif. Hasil kajian menunjukkan dengan Putusan Mahkamah Nomor 55/PUU-XVII/2019 Pengertian Pemilihan Umum yang semula hanya merupakan pemilihan untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Presiden/Wakil Presiden bergeser menjadi Pemilihan selain untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Prsiden/Wakil Presiden juga meliputi pemilihan untuk Gubernur, Bupati/Walikota. Putusan Mahkamah Nomor 55/PUU-XVII/2019 Pengertian Pemilihan Umum Serentak yang semula hanya merupakan pemilihan untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Presiden/Wakil Presiden bergeser menjadi Pemilihan selain untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Prsiden/Wakil Presiden juga untuk pemilihan Gubernur, Bupati/Walikota (bisa lebih dari 5 kotak). Dengan Putusan Mahkamah Nomor 55/PUU-XVII/2019 telah menimbulkan perkembangan baru pada Hukum Tata Negara Indonesia antara lain berkaitan dengan pemahaman tentang pengertian dan macam-macam klasifikasi Pemilihan Umum; Munculnya beberapa asas Pemilihan Umum; Penegaskan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi yang lahir terdahulu dapat berubah dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang muncul kemudian manakala terdapat basis argumentasi baru yang kuat yang dapat mengubah pendirian.
Keywords
- Affan, Ibnu. “Menanti Peradilan Khusus Pilkada”. Jurnal Hukum Samudra Keadilan 13, no. 2 (2018). https://10.33059/jhsk.v13i2.1079.
- Asshiddiqie, Jimly. “Pemilihan Umum Serentak Dan Penguatan Sistem Pemerintahan”. Jimly.com. http://www.jimly.com/makalah/namafile/173/PEMILIHAN_UMUM_SERENTAK.pdf.
- Amir, Mushaddiq. “Keserentakan Pemilu 2024 yang Paling Ideal Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum 23, no.2 (2020). https://doi.org/10.33096/aijih.v23i2.41.
- Ayuni, Qurrata. “Gagasan Pengadilan Khusus Untuk Sengketa Hasil Pemilhan Kepala Daerah”. Jurnal Hukum & Pembangunan 48, no. 1 (2018). https://doi.org/10.21143/.vol48.no1.1602.
- Budimansyah. “Tinjauan Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)”. Jurnal Hukum Media Bhakti 2, no. 2 (2018). https://doi.org/10.32501/jhmb.v2i2.22.
- Marzuqi, Abdillah M. “Pemilu Serentak Buat Anggota KPU Makan Gaji Buta”. mediaindonesia.com, 2020. https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/283192/pemilu-serentak-buat-anggota-kpu-makan-gaji-buta.html.
- Paendong, Octara Steni. “Model Pemilihan Umum Serentak Nasional Pasca Pelaksanaan Pemilihan Umum 2019,” Jurist-Diction 4, no.2 (2021). https://doi.org/10.20473/jd.v4i2.25786.
- Prasetyoningsih, Nanik. “Dampak Pemilihan Umum Serentah Bagi Pembangunan Demokrasi di Indonesia”. Jurnal Media Hukum 21, no.2 (2014). https://doi.org/10.18196/jmh.v21i1.1190.
- Rajab, Achmadudin. “Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan Pilihan Model Keserentakan Pemilihan Umum yang Konstitusional Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, (2020). https://rechtsvinding.bphn.go.id/view/view_online.php?id=292.
- Safwandy, Ahmad Mirza, Husni, dan Moh. Nur Rasyid, “Pergeseran Rezim Sistem Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Shifting of Regime Election System in Indonesia,” Kanun: Jurnal Ilmu Hukum 21, no. 3 (2019). https://doi.org/10.24815/kanun.v21i3.12231.
- Sari, Maya. “Jenis-Jenis Pemilu di Indonesia”, guruppkn.com, 2015. https://guruppkn.com/jenis-jenis-pemilu.
- Siboy, Ahmad. “Desain Koalisi Permanen Partai Politik dalam Sistem Pemerintahan Indonesia”. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP) 3, no.1 (2021. https://doi.org/10.33474/jisop.v3i1.9716.
- Sonata, Depri Liber. “Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris: Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti Hukum”. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 8, No. 1 (2015). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283.
- Syawawi, Reza. “Konstitusionalitas Kemandirian Lembaga Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 81/PUU-IX/2011)”. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum 7, no. 2 (2020). https://doi.org/10.31289/jiph.v7i2.4204.
- Yanuarti, Sri. dkk, Policy Paper Model Pemilu Serentak. Jakarta: Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2018.
References
Affan, Ibnu. “Menanti Peradilan Khusus Pilkada”. Jurnal Hukum Samudra Keadilan 13, no. 2 (2018). https://10.33059/jhsk.v13i2.1079.
Asshiddiqie, Jimly. “Pemilihan Umum Serentak Dan Penguatan Sistem Pemerintahan”. Jimly.com. http://www.jimly.com/makalah/namafile/173/PEMILIHAN_UMUM_SERENTAK.pdf.
Amir, Mushaddiq. “Keserentakan Pemilu 2024 yang Paling Ideal Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum 23, no.2 (2020). https://doi.org/10.33096/aijih.v23i2.41.
Ayuni, Qurrata. “Gagasan Pengadilan Khusus Untuk Sengketa Hasil Pemilhan Kepala Daerah”. Jurnal Hukum & Pembangunan 48, no. 1 (2018). https://doi.org/10.21143/.vol48.no1.1602.
Budimansyah. “Tinjauan Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)”. Jurnal Hukum Media Bhakti 2, no. 2 (2018). https://doi.org/10.32501/jhmb.v2i2.22.
Marzuqi, Abdillah M. “Pemilu Serentak Buat Anggota KPU Makan Gaji Buta”. mediaindonesia.com, 2020. https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/283192/pemilu-serentak-buat-anggota-kpu-makan-gaji-buta.html.
Paendong, Octara Steni. “Model Pemilihan Umum Serentak Nasional Pasca Pelaksanaan Pemilihan Umum 2019,” Jurist-Diction 4, no.2 (2021). https://doi.org/10.20473/jd.v4i2.25786.
Prasetyoningsih, Nanik. “Dampak Pemilihan Umum Serentah Bagi Pembangunan Demokrasi di Indonesia”. Jurnal Media Hukum 21, no.2 (2014). https://doi.org/10.18196/jmh.v21i1.1190.
Rajab, Achmadudin. “Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan Pilihan Model Keserentakan Pemilihan Umum yang Konstitusional Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, (2020). https://rechtsvinding.bphn.go.id/view/view_online.php?id=292.
Safwandy, Ahmad Mirza, Husni, dan Moh. Nur Rasyid, “Pergeseran Rezim Sistem Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Shifting of Regime Election System in Indonesia,” Kanun: Jurnal Ilmu Hukum 21, no. 3 (2019). https://doi.org/10.24815/kanun.v21i3.12231.
Sari, Maya. “Jenis-Jenis Pemilu di Indonesia”, guruppkn.com, 2015. https://guruppkn.com/jenis-jenis-pemilu.
Siboy, Ahmad. “Desain Koalisi Permanen Partai Politik dalam Sistem Pemerintahan Indonesia”. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP) 3, no.1 (2021. https://doi.org/10.33474/jisop.v3i1.9716.
Sonata, Depri Liber. “Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris: Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti Hukum”. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 8, No. 1 (2015). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283.
Syawawi, Reza. “Konstitusionalitas Kemandirian Lembaga Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 81/PUU-IX/2011)”. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum 7, no. 2 (2020). https://doi.org/10.31289/jiph.v7i2.4204.
Yanuarti, Sri. dkk, Policy Paper Model Pemilu Serentak. Jakarta: Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2018.