- Publication Frequency
- Peer Review Policy
- Plagiarism Policy
- Replacement, Withdrawal and Removal
- Pasal Penggantian Artikel
- Pasal Penarikan Artikel
- Pasal Pencabutan Artikel
Jurnal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (JAPHTN-HAN), terbit sebanyak 2 kali dalam setahun yakni pada bulan Januari dan Juli.
JAPHTN-HAN menerbitkan artikel yang mengikuti pedoman yang disediakan oleh Jurnal. Naskah yang dikirimkan akan melalui proses peer review secara double-blind. Menerapkan kebijakan peer review sebagai sarana untuk menjamin kualitas publikasi di jurnal. Proses peer-review terdiri dari tinjauan awal, tinjauan buta ganda, dan keputusan oleh editor.
- Tinjauan Awal: Editor mengevaluasi naskah yang dikirimkan untuk menentukan apakah isinya cocok untuk jurnal. Naskah tersebut juga menjalani prosedur pemeriksaan kesamaan untuk mengidentifikasi indikasi plagiarisme. Naskah dengan isi yang tidak sesuai dengan jurnal atau dengan persentase kesamaan yang tinggi akan segera dikembalikan kepada penulis.
- Tinjauan Sejawat: Naskah yang dikirimkan yang telah lulus tinjauan awal akan ditinjau oleh rekan sejawat buta ganda, di mana penulis dan pengulas tetap anonim selama proses peninjauan. Minimal dua reviewer ditugaskan untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi untuk sebuah naskah. Dalam menugaskan peninjau, editor bertanggung jawab untuk menghindari konflik kepentingan selama proses peninjauan.
- Keputusan: Editor membuat keputusan akhir tentang penerimaan naskah berdasarkan komentar dan rekomendasi dari pengulas.
JAPHTN-HAN sangat menyarankan penggunaan aplikasi Mendeley, Zotero, dan Endnote dalam penulisan artikel yang dikirimkan pada jurnal ini, pasalnya dewan redaksi Jurnal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara dalam melakukan pengecekan plagiasi menggunakan layanan Turnitin untuk mendeteksi plagiarisme dengan ketentuan Similarity tidak lebih dari 30%. Jika ditemukan indikasi plagiarisme (di atas 30%), dewan redaksi akan segera menolak naskah. Sebelum menerbitkan, diperlukan untuk mendapatkan konfirmasi tertulis dari penulis mengenai Pernyataan Orisinal dari Penulis. Pernyataan ini harus ditandatangani oleh setidaknya salah satu penulis yang telah memperoleh persetujuan dari rekan penulis jika berlaku.
Pada dasarnya, dewan redaksi tidak dapat secara mandiri memutuskan artikel mana yang akan diterbitkan. Dalam membuat keputusan mengenai penerbitan, editor dipandu oleh kebijakan jurnal dan dibatasi oleh persyaratan hukum yang berlaku terkait dengan pencemaran nama baik, pelanggaran hak cipta, penerbitan ganda, dan plagiarisme. Artikel yang telah diterbitkan akan tetap ada, dan tidak berubah. Namun, dalam keadaan tertentu muncul permasalahan dimana artikel yang telah diterbitkan harus ditarik atau bahkan dihapus. Pencabutan artikel yang telah dipublikasikan dapat diprakarsai oleh keputusan dewan redaksi, oleh penulis dan/atau lembaganya, serta jurnal lain yang ikut terdampak salah satunya akibat publikasi ganda atau pengiriman artikel ganda (double submission). Dalam kasus tertentu pencabutan harus disertai dengan permintaan maaf atas kesalahan sebelumnya dan/atau ungkapan terima kasih kepada mereka yang mengungkapkan kesalahan kepada penulis. Pencabutan artikel ilmiah yang diterbitkan harus disertai dengan pernyataan bahwa artikel asli tidak boleh dipublikasikan dan bahwa data dan kesimpulan tidak boleh digunakan sebagai bagian dari dasar untuk penelitian di masa depan.
Dalam kasus di mana artikel, jika ditindaklanjuti, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, penulis artikel asli mungkin ingin menarik kembali yang asli yang cacat dan menggantinya dengan versi yang diperbaiki. Dalam keadaan ini prosedur pencabutan akan diikuti dengan perbedaan bahwa pemberitahuan pencabutan database akan menerbitkan tautan ke artikel yang diterbitkan ulang yang diperbaiki dan riwayat dokumen.
Keadaan ini dapat terjadi jika versi awal artikel mengandung kesalahan, atau mungkin secara tidak sengaja dikirim dua kali ke Jurnal APHTN-HAN dan/atau penerbit yang berbeda. Selain itu, bisa juga terjadi karena adanya unsur Pelanggaran kode etik ilmiah, seperti double submission, klaim kepenulisan palsu, plagiarisme, self-plagiarisme, penipuan penggunaan data atau sejenisnya. Artikel yang memenuhi unsur Pelanggaran kode etik atas kesadaran penulis dapat melakukan penarikan artikelnya disertai surat pernyataan penarikan yang ditujukan kepada dewan redaksi Jurnal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (JAPHTN-HAN).
Pencabutan dilakukan jika sebuah artikel terindikasi memiliki Pelanggaran kode etik ilmiah, seperti pengajuan ganda, klaim palsu kepenulisan, plagiarisme, self-morningism, penggunaan data yang curang, penulis palsu atau sejenisnya. Juga, pencabutan akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam pengiriman atau publikasi. Pencabutan artikel oleh penulis atau editor atas saran dewan redaksi Jurnal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (JAPHTN-HAN). Ada beberapa bentuk Pencabutan yang dilakukan oleh Jurnal APHTN-HAN, yaitu:
- Jika infragemen kode etik ilmiah ditunjukkan sebelum artikel diterbitkan, editor akan mengembalikan naskah kepada penulis disertai dengan surat pencabutan dari Pemimpin Redaksi;
- Jika infragemen kode etik ilmiah ditunjukkan setelah artikel diterbitkan, ada beberapa mekanisme yang dapat terjadi:
- Catatan pencabutan berjudul "Pencabutan: [judul artikel]" yang ditandatangani oleh penulis dan/atau editor diterbitkan di bagian paginasi dari edisi jurnal berikutnya dan tercantum dalam daftar isi.
- Artikel online didahului oleh layar yang berisi catatan pencabutan. Ke layar inilah tautan diselesaikan; pembaca kemudian dapat melanjutkan ke artikel itu sendiri.
- Artikel asli dipertahankan tidak berubah simpan untuk tanda air pada .pdf yang menunjukkan pada setiap halaman bahwa itu "ditarik kembali."
- Versi HTML dokumen dihapus.